Nusakambangan - Hari kedua dalam kunjungan kerjanya di Pulau Nusakambangan, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna H. Laoly melakukan tinjauan ke Kampung Laut Cilacap, Jumat (19/07).
Menkumham pertama kali menggunakan speedboat Pengayoman No 5 untuk memantau perairan sekitar Nusakambangan, menempuh perjalanan sekitar 45 menit dan bersandar di kecamatan yang terletak di pinggir Kabupaten Cilacap itu.
Tiba disana Yasonna didampingi Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reinhard Silitonga dan Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Tejo Harwanto berjalan menyusuri kampung Kampung Laut.
Ia berbincang sejenak dengan warga Kampung Laut yang sejak lahir sudah tinggal di Kampung Laut.
"Pak, sudah berapa tahun di sini?'' tanya Yasonna kepada salah satu warga.
“Sudah lama pak, saya lahir di sini, ” jawab Pono (41).
"Berapa jauh dari perumahan kesana (jalan menuju Lapas)?'' tanya Yasonna lagi.
“Jauh pak, sekitar 30 menit (dengan sepeda motor), ” jawab Pono.
Kepala Lapas Kelas I Batu Mardi Santoso menjelaskan, penduduk asli Kampung Laut dulunya tinggal di pulau-pulau kecil sekitar Nusakambangan dan bekerja sebagai nelayan.
Namun sebagian besar penduduk akhirnya pindah ke Nusakambangan karena Nusakambangan memiliki kayu hutan dan dimanfaatkan warga untuk menanam pohon Albasia.
Baca juga:
Pemasangan Daun Pintu RTLH Milik Mustakim
|
Berdasarkan data tahun 2022, Kampung Laut memiliki luas 133, 6 km2, jumlah penduduk sekitar 16.000 jiwa, kepadatan penduduk 94, 81/km2, dan empat kelurahan: Ujung Aran, Ujung Gagak, Panikkel, dan Klaces.
Dalam kunjungan tersebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia didampingi oleh Sekretaris Ditjenpas Supriyanto bersama Kepala Biro Umum Setjen Jumadi, serta para Pimti Ditjenpas dan Pimti Kanwil Kemenkumham Jateng.